Senin, 10 September 2012

Pulau Berhala Serdang Bedagai Sumatera Utara


Pulau Berhala merupakan pulau terluar dan berbatasan dengan Malaysia yang luasnya 44,75 Ha dan dikelilingi hamparan terumbu karang.  Di pulau ini terdapat Titik Dasar  (TD) no. 184 dan Titik Referensi (TR) no. 184 yang terdaftar dalam PP no. 38 Tahun 2002. Letaknya yang terpencil mengakibatkan pulau ini terbuka dari berbagai peluang maupun ancaman dari negara tetangga. Ancaman yang serius adalah kemungkinan terjadinya effective occupation oleh negara tetangga dan eksploitasi sumber daya perikanan oleh nelayan asing. Ancaman yang sudah terjadi saat ini adalah, Malaysia mengklaim batas negaranya berdasarkan landas continent, sehingga dasar lautnya mendekati Pulau Berhala, sementara Indonesia mengklaim Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) equal distance sebagai batas negaranya, yang berarti perairan Selat Malaka terbagi dua untuk Indonesia dan Malaysia. Nelayan Indonesia yang berada di perairan over lapping ini, pada Tahun 2001 ditembak oleh kapal patroli Malaysia. Selain itu kondisi pulau yang berada di Selat Malaka yang menjadi jalur pelayaran internasional, menyebabkan pulau ini cenderung rawan terhadap berbagai kemungkmnan terjadinya kerusakan alam.
Selain itu permasalahan lainnya yang dihadapi Pulau Berhala, akibat dari pertambahan  jumlah penduduk, perluasan pemukiman, pariwisata dan transportasi laut serta berbagai intensitas pembanganan yang lain, maka wilayah pulau-pulau kecil (khususnya Pulau Berhala) tersebut menghadapi permasalahan serius berupa tekanan lingkungan yang tinggi akibat over-eksploitasi sumber daya alam, penangkapan ikan
tidak ramah lingkungan, pencemaran, sedimentasi, degradasi fisik habitat, abrasi pantai, bencana alam, dan konflik penggunaan ruang, serta konversi kawasan lindung  menjadi peruntukan pembangunan lainnya. Hal ini jelas akan mengancam kapasitas keberlanjutan dari banyak ekosistem Pulau Berhala, sehingga mengakibatkan pembangunan yang merusak (unsustainable development pattern).

Dairi : Danau Sicike-Cikeh






Taman Wisata Sicikeh-cikeh ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehutanan No. 78/Kpts-II/1989 tanggal 7 Pebruari 1989 dengan luas 575 Ha. Secara geografis Taman Wisata Sicikeh-cikeh terletak pada 0235' - 0241' Lintang Utara dan 9820' - 9830' Bujur Timur. Sedangkan secara administrasi termasuk Desa Pancar Nauli, Kecamatan Sidikalang, Kabupaten Dati II Dairi, Propinsi Sumatera Utara.
TOPOGRAFI

IKLIM
Berdasarkan klasifikasi Schmidt dan Ferguson Taman Wisata Sicikeh-cikeh termasuk ke dalam klasifikasi type E dengan curah hujan rata-rata pertahun 2.000 s/d 2.500 mm. Suhu udara minimum 14o - 30o C dengan kelembaban rata-rata berkisar antara 90-100%. 
 
 
CARA MENCAPAI LOKASI
Hutan Wisata Sicikeh-cikeh secara administratif pemerintahan terletak di Desa Lae Hole Kecamatan Parbuluan Kabupaten Dairi. Lokasi ini dapat dicapai melalui jalan dengan 2 jalur/jurusan, yaitu
·  Medan - Brastagi - Kabanjahe - Sidikalang - Sicikeh-cikeh lebih kurang 450 km dengan waktu tempuh sekitar 5 jam

FLORA DAN FAUNA
Flora pada umumnya terdiri dari pohon berdaun lebar dan berdaun jarum, antara lain Sampinur Bunga (Dacrydium junghuhnii) serta Sampinur tali, Haundolok (Eugenia sp), Kemenyan (Styrax benzoin), Kecing (Quercus sp), dan lain-lain. Kebanyakan pohon diselimuti dengan lumut, demikian juga dengan permukaan tanah ditemui lumut-lumutan.Selain populasi pohon yang masih relatif cukup, penutup tanah banyak ditemui tumbuhan yang berbunga indah antara lain anggrek berbagai jenis pakis, paku-pakuan, rotan, liana dan sebagainya.Jenis-jenis fauna yang ada seperti beruang madu, kambing hutan, harimau, babi rusa, rusa, owa dan jenis serangga. Sedangkan jenis burung seperti burung poksai putih, murai batu, kutilang, dan itik liar.
WISATA

Hutan Wisata Sicikeh-cikeh, dengan potensi flora dan fauna yang dapat dijadikan sebagai laboratorium penelitian hutan. Keberadaan kawasan ini juga memberikan manfaat bagi penduduk sebagai sumber air resapan, bila dikembangkan akan menjai obyek wisata yang potensial pada masa mendatang.
 (gambar 1. Salah satu danau kecil di Sicikeh-cikeh)
Kawasan ini juga mempunyai 3 buah danau saling berdekatan dan keadaan airnya yang tetap stabil. Konon menurut legenda, dulunya adalah 3 buah desa yang berubah menjadi danau akibat kutukan seorang ibu terhadap anaknya yang durhaka.
Dalam rangka pengembangan pembangunan kepariwisataan di Kabupaten Dairi, sebaiknya Hutan Wisata Sicikeh-cikeh merupakan prioritas untuk dikembangkan.

Dengan perhatian di atas nampak prospek pengembangan kawasan ini akan cerah, namun sangat diharapkan pengembangan pariwisata daerah tersebut harus berwawasan konservasi mengingat potensinya sebagai tata air daerah sekitar, juga sebagai plasma nutfah.

Sabtu, 08 September 2012

Uniqueness of Lake Toba

north sumatra medan danau toba
Unlike any other lake, if you think about the location — close to the equator — and look at the picture, you will realize that there is something strange about the lake. Most large lakes were formed by glaciers; large lakes close to the equator are sometimes formed by the damming of a large river. But there is no large river flowing into Lake Toba. The lake has a different and more dramatic origin.
Lake Toba marks the site of the largest volcanic eruption in the last 2 million years. It is, like Yellowstone, a “resurgent caldera”, or as geologists David Alt and Daniel Hyndman call this type of volcano, a “perfect horror”. Alt and Hyndman call resurgent calderas “perfect horrors” because they are both violent and enormous.
The size of Lake Toba may be a little difficult to grasp from the picture, so to give you some comparisons.
In Washington state, if the lake were aligned north to south in the Puget Sound area, it would stretch from Everett to Tacoma. In the Chicago area, it would stretch from Waukegan to Gary. In New York, it would stretch from West Point to the Statue of Liberty. This is one enormous volcano.

Read Moreread more

Objek Pariwisata Pakpak Bharat Salak


Berbicara tentang Kabupaten Pakpak Bharat  yang  merupakan sebuah kabupaten yang  berdiri pada tanggal 25 Februari 2003, hasil dari pemekaran Kabupaten Dairi dan berada pada Jajaran Pegunungan Bukit Barisan. Etnis yang mendiami mayoritas suku Batak Pakpak. Ditambah dengan suku pendatang seperti Toba, Karo, Nias, dll

Dunia Pariwisata yang cukup memukau di wilayah zamrud hijau ini dominan Nature Tourism ( Wisata Alam) yang sangat potensial untuk berkembang, hanya saja memerlukan sentuhan tangan tangan yang ahli untuk mengelola dan mempublikasikannya ke dunia luar.

Selain itu, peningggalan situs situs jaman dahulu berupa Menhir, yang disebut suku asli adalah Mejan, menjadi suatu wisata yang mumpuni dibidang Culture Tourism (wisata budaya), namun saying, peninggalan tersebut kebanyakan tidak dirawat, padahal memiliki nilai yang sangat tinggi sebagai background of living.
Inilah Tempat Wisata di Kabupaten Pakpak Bharat yang layak dijadikan sebagai Travelling Target :

1.      Air Terjun Simbelulu.
terletak di desa Prongil Julu, Kecamtan Tinada, memilki kekayaan Flora yang masih asri, sesampainya di lokasi anda dipukau air terjun kembar yang begitu Indah dengan ketinggian kurang lebih 12 Meter.


2. Air Terjun Lae Une


Air terjun ini terletak di kawasan hutan hijau Kab Pakpak Bharat, tidak jauh dari pusat Ibu Kota Salak, tepatnya berada di Desa Kecupak, Kecamatan Pergetteng getteng sengkut. Dengan Ketinggian kurang lebih 10 meter. dan dikelilingi oleh Tumbuhan hujan Tropis.

Objek Pariwisata Dairi


Air Terjun Lae Baski, Dairi
Wisata Dairi di Desa Pardomuan, Kecamatan Siempat Nempu Hilir, berjarak 40 Km dari Kota Sidikalang.


Air Terjun Lae Pendaroh, Dairi
Wisata Dairi yang berada di Desa Sitinjo, Kecamatan Sitinjo, berjarak 11 Km dari Kota Sidikalang.

Danau Sicikeh-cikeh, Dairi

Wisata Dairi di Hutan Wisata Sicikeh-cikeh di Desa Pancar Nuli, Kec Sidikalang, dengan pemandangan 3 danau yang letaknya berdekatan, koleksi flora dan fauna, cocok untuk lintas alam, berkemah, dan berburu foto.

Panorama Indah Letter S, Dairi
Wisata Dairi yang berada di Desa Sitinjo, Kec. Sitinjo, berjarak sekitar 10 Km dari Kota Sidikalang.
Puncak Sidiangkat, Dairi


Taman Wisata Iman Sitinjo, Dairi
Wisata Dairi di Bukit Sitinjo, Kec Sitinjo, dengan hutan pinus luas, udara sejuk, sungai yang mengalir ke Air Terjun Lae Pandaroh, masjid, pura, patung Budha setinggi 5 m di dalam vihara, gereja, patung dan simbol religius lainnya.


Danau PLTA, Dairi
Wisata Dairi yang lokasinya di Desa Tanjung Beringin, Kec. Sumbul, berjarak 31 Km dari Kota Sidikalang.

Gua Lae Paku, Dairi
Wisata Dairi yang berada di Desa Sidiangkat, Kecamatan Sidikalang.

Monumen DR. L. Manik, Dairi Wisata Dairi di Desa Sitinjo, Kec. Sitinjo, 10 Km dari Kota Sidikalang, berupa monumen DR. Liberty Manik, pencipta lagu “Satu Nusa Satu Bangsa” yang lahir di Sidikalang.

Monumen Dr TB Simatupang, Dairi
Wisata Dairi di Desa Sitinjo, Kec. Sitinjo, 10 Km dari Kota Sidikalang, berupa monumen Tahi Bonar Simatupang, yang juga lahir di Sidikalang.

Akomodasi Hotel : Dairi

1. Hotel Berristera Dairi
terletak di jalan Sidikalang Medan Panji Bako, tarif dimulai dari Rp. 180.000 hingga Rp 250.000 per malam termasuk breakfast, bagi anda yang ingin menginap di hotel ini silahkan reservasi, hotel ini dapat dihubungi melalui Telp : (0627) 22500,22934,22935 Fax. : (0627) 22600


2.  Hotel Dairi
terletak di Pusat Perkotaan Sidikalang dengan tarif dimulai dari Rp. 100.000 hingga Rp. 280.000 per malam.bagi anda yang berniat mereservasi atau menginap silahkan  ke jalan. Nusantara NO. 5, Telp : (0627) 21199, Fax. : (0627) 21788

3. Hotel Nantampuk Emas
terletak di puncak sidiangkat,
Alamat : JL. RUNDING NO. 184, Telp : 08126450001
tarif dimulai dari Rp. 80.000 hingga 250.000

Pulau Poncan Gadang, Sibolga

Pulau Poncan Gadang, sebuah pulau yang berada di sisi timur Sibolga, Sumatera Utara. Di pulau ini bisa didapatkan rasa santai, damai, sepi, dan suasana pantai yang pengen gw dapatkan saat gw di ajak kesana. Di pulau ini dan di beberapa pulau disekitarnya, bisa dilakukan kegiatan memancing ikan, menyelam, atau sekedar berenang di sekitar pantainya. Keren banget nih pulau. Nah, simak beberapa informasi yang bisa gw share di bawah ini yah?.
Sunset @ Poncan Gadang Island, Very Beautiful ...
Perjalanan kali ini cukup berbeda dengan perjalanan lain sebelumnya, karena lamanya perencanaan yang memakan waktu sekitar satu minggu namun pemikiran tentang kondisi lokasi serta sarana transportasi menuju kesana agak kurang terfikirkan hingga saat-saat terakhir. Dan akhirnya, kami memutuskan untuk pergi dengan menggunakan transportasi umum yaitu taksi. Taksi disini tidak seperti yang gw bayangkan, karena ternyata taksi disini adalah kendaraan travel berupa mitsubishi L-300. Dengan biaya rp. 100.000 per orang, akhirnya berangkatlah kami semua menuju ke Sibolga, kota terdekat menuju pulau Poncan Gadang.
Taksi Simpati ...
Jum’at malam, berangkatlah kami semua menuju kota Sibolga. Waktu tempuh adalah sekitar 9 jam, yaitu berangkat pukul 20.00 WIB dan sampai di kota Sibolga pukul 05.00 WIB di hari berikutnya. Setelah pagi menjelang, akhirnya kami menuju ke pelabuhan hotel Wisata Indah yang sepertinya juga pengelola hotel di pulau Poncan Gadang. Kami bersama menyeberang dengan menggunakan perahu boat kecil dengan waktu tempuh hanya sekitar 10 menit saja, dan sampailah kami di pulau Poncan Gadang tujuan kami itu.
Baca Selengkapnya

Pulau Berhala dengan konsep Green Tourism


Green tourism akan diterapkan dalam pengembangan Pulau Berhala. Konsep tersebut lebih sempitnya adalah private tourism, yaitu wisata eksklusif yang berbiaya mahal.
 “Wisata eksklusif ini nanti biayanya mahal, jadi mendatangkan pendapatan lebih banyak dari wisata biasa. Kecil, eksklusif dan mahal
Konsep itu cocok, mengingat luas pulau yang tidak seberapa. Namun keindahan alam Pulau Berhala yang eksotis dan masih alami tentu akan menjadi data tarik tersendiri
Pulau Berhala adalah sebuah pulau di Jambi, Indonesia. Pulau ini merupakan pulau terluar Indonesia di Selat Malaka, Pulau yang kaya akan hutan akar bahar ini menyimpan berbagai jenis terumbu karang (Intertidal Coral Reef dan Karang Tengah) dalam radius 200 M dari bibir pantai yang tidak kurang dari 22 spesies dan jenis ikan karang dapat terlihat dari 11 spesies, bila anda menyelam kesana. Luasnya adalah 2,5 km². Berhala memiliki topografi bergunung dengan hutan lebat dan pantai yang putih bersih. Pada awal dan akhir tahun, pantai Pulau Berhala menjadi tempat persinggahan penyu untuk bertelur. Pulau yang kaya akan hutan akar bahar ini menyimpan berbagai jenis terumbu karang (Intertidal Coral Reef dan Karang Tengah) dalam radius 200 M dari bibir pantai yang tidak kurang dari 22 spesies dan jenis ikan karang dapat terlihat dari 11 spesies, bila anda menyelam kesana
Baca Selengkapnya  

Dairi Tourism : Taman Wisata Iman

Iman Dairi Tourism Park 1 Iman Dairi Tourism Park

This potential, by the Local Government Dairi viewed as one of the regional asset for the future development of this district, especially the development of religious tourism. Therefore, in early 2001, Dairi Regent who was then occupied by Dr. Master P Tumanggor designing an area in which there are few facilities able to accommodate all worship the religions in the district. To realize the idea, then regent gather some community leaders and religious leaders around the Dairi Regency to dialogue in order to realize this plan. The meeting gained agreement on the construction site of Iman Dairi Tourism Park which is in Hills Sitinjo Dairi, District Sitinjo. The location is covered by forest and pine trees, very nice to serve as the regional religious (faith) as well as the tour.
By utilizing the land area of 13 hectares, the local government to build several places of worship, such as church, mosque, temple, Temple, as well as playground and support facilities for day trips. Development projects are implemented within a period of 3 years starting from 2001 until 2003 as an early stage of development. Henceforth, in order to complete some supporting facilities, the local government to do it in stages for the Garden Tours Iman Dairi truly be a comfortable place to worship and travel.
Iman Dairi Tourism Park 3 430x322 Iman Dairi Tourism Park
In addition to bring in tourists from the area in North Sumatra provinces and regions outside of worship, in the future Dairi District Government will be targeting this area of faith tourism for foreign tourists.
Exotic, charming, and full religious nuance that’s an appropriate word to reveal panoramic views contained in Taman Wisata Iman Dairi. The design of spatial structure in the development of the Iman Dairi Tourism Park, completely regulated. Hill which was originally covered by forest, balanced with religious buildings and a few miniatures as much charm. Each of these miniature, depicting some events and places that are considered holy by several religions. At the entrance, visitors were greeted by a statue of the Buddha and a temple that was used for Buddhist worship places. Vihara temple name Saddhavadana be designed following the design of such buildings contained Borobudur in Central Java. Buddha statue was made by meditating while sitting cross-legged position, with the position of the right palm facing forward like he was doing salute, while the position of the left hand shore up his elbow from below.
About 100 meters from the location of the Vihara Saddhavadana and statues of Buddha, there are ecumenical church and a few miniature cross to a place of worship of Protestant Christians. The Church was built on the hills in front of it (the Valley) posted a charming natural scenery. Just beside the church, built several replicas of a large cross that is placed in a row. Most of the replica cross, some of whom told the crucifixion of travel (via dolorosa) against Jesus in order to liberate mankind from sin as related Scriptures (Bible).
At the same location, built a statue of Abraham when he was handed sacrifice to God. In addition to the statue of Abraham, there is also a statue of Moses. The statue depicts the journey of the Prophet Moses is getting ready to receive the ten commandments of God as told in the Bible. The statue was purposely built not far from the relief of the Cross, as part of efforts to introduce tourists to the religion of the close of the journey of the bearer of these religious teachings.
Walking a few minutes from the location of the statue of Abraham and Moses, there are cave symbolized the Virgin Mary as a holy woman for Catholic Christianity. Inside the cave there is statue of the Virgin Mary is flawless in a standing position using a white robe clothing combined with light blue. Cave with a small size is built right on the slopes of the hills with manghadap door to the valley. While the composition of the stone and cement buildings that shaped exactly like a cave that is in the wild.

After passing through the Cave of the Virgin Mary, the tourists will be served a house of worship (Temple) Hindu. The temple was built following the design of these ancient buildings like temples located in Bali, especially building the tower.
While on the inside of the park, there is a miniature of the Kaaba as found in the Grand Mosque, Mecca. All around the Kaaba miniature buildings decorated with colorful flowers. Development Kaaba miniature this as an attempt to bring a sacred symbol for Muslims in the park. With the presence of this miniature, it is expected the visitors mainly Muslims to recognize their religious symbols while traveling. Not far from the Thumbnail Kaaba, stands a mosque that is destined for Muslims in performing worship.
Iman Recreation Park this Dairi, not only fulfilled the buildings for religious worship. Garden of faith tourism is also decorated with some beautiful natural scenery and rows of pine forest that was so shady. River flowing from the hills, add to the attraction of this park. The composition of buildings of worship combined with stunning natural beauty, making Iman Dairi Park as one of the favorite tourist sites in Dairi district.
Iman Dairi Tourism Park is located in Bukit Sitinjo Dairi, District Sitinjo, Dairi, North Sumatra Province, Indonesia. To get to the Park area travel Iman Dairi Wisatan can be reached by using public transportation (buses), private cars, or car rental. If using public transport (bus), the trip started from Medan’s Polonia Airport to the city Sidikalang (Capital City Dairi), a distance of 152 km with about three hours travel time. From City Sidikalang, proceed to the location which is about 10 km with a travel time about 15 minutes.
Inside the park there is a building used to post security. This entry is used by officers to oversee the park and to control the security of the visitors. At some point in the garden, built several small cottages that can be used by tourists for a place to rest and shelter from the hot weather and rain.
The park is equipped with a dormitory accommodations, mes, and lodging. To support some religious activities that need a place with a large capacity, such as marriage, the Mass together, and the party at this park built an auditorium which has a large hall which can be used for such activities.
To accommodate the needs of consumption of the tourists, the park was built at a restaurant and mini market. The restaurant offers several menus for consumption and some snacks and instant noodle.